Oleh Surapati M Senin, R. A. Koesoemo Roekmi, dan Sat Rahayu
Punya sedikit lahan di sekitar kompleks? Yuk coba membudidayakan ikan dengan metode BIOFLOK. Selain bisa memenuhi kebutuhan tetangga kompleks, metode ini bisa juga digunakan bagi mereka yang ingin memiliki usaha ikan lele.
Apa itu BIOFLOK?
Aqua BIOFLOK adalah kombinasi budidaya ikan dengan kolam bundar bioflok dan sayuran.
Bioflok berasal dari Kata Bios (Kehidupan) dan Flok (gumpalan/padatan)
Definisi Bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme (bakteri, jamur, algae, protozoa, cacing dan lain lain yang tergabung dalam gumpalan (floc).
Konsep Dasar Bioflok adalah Senyawa Nitrogen anorganik yang terkandung di dalam kolam berasal dari pakan dan sumber lainnya, terutama amoniak yang bersifat racun bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan, diolah/didaur ulang menjadi protein oleh mikroba sehingga dapat dimakan oleh hewan pemakan detritus seperti nila, udang, vaname dan lele.
Sistem Biflok dapat diaplikasikan pada kondisi perkotaan, lahan sempit, perumahan dan di
dalam greenhouse.
Fungsi Bioflok Dalam Media Budidaya Ikan
- Mengurai bahan organik dan menghilangkan senyawa beracun
- Bakteri pembentuk flok akan mengurai bahan organik (protein, karbohidrat, lemak, dll) yang berasal dari sisa pakan, kotoran ikan dan bangkai dari jasad yang mati di dalam kolam
- Menstabilkan dan memperbaiki mutu air, pH sekitar 7 – 8, dgn pH tersebut pengaruh amoniak akan semakin kecil
- Mengubah Amoniak menjadi protein sel dengan menambahan karbohidrat
- Menekan Organisme pathogen
- Berfungsi sebagai makanan tambahan bagi ikan, sehingga mengurangi kebutuhan pakan dan menghasilkan konversi pakan yang lebih baik
Fungsi Air Kolam Bioflok dalam budidaya sayuran
- Air kolam bioflok (uji coba ikan lele) mengandung nutrisi yang sangat baik untuk
pertumbuhan tanaman sayuran seperti selada, kangkung, chaisin, pakchoy, selederi dan
bawang daun. Pakan yang diberikan adalah pakan pabrik. - Pemberian dengan cara mengambil air kolam atau limbah air kolam dan disiram ke tanaman 2-3 kali per hari, jika musim panas 4-5 kali per hari.
Cara membuat Kolam Bioflok
Pertama-tama, kita akan membutuhkan bahan dan alat berikut ini untuk membangun kolam Bioflok:
- Besi warmes ukuran 6 mm
- Terpal terpoulin dibentuk bulat diameter disesuaikan dengan rencana ukuran yang akan dibuat (diameter 2, 2.5 dan 3 meter) rencana akan dibuat ukuran 2.5 meter.
- Terpal talang sebagai penahan
- Pipa paralon diameter 1,5 inch pembuangan kotoran.
- Atap penutup kolam (dapat dibuat rumah kolam dari konstruksi baja ringan atau bambu) dan pagar rumah kolam dari bambu dan dinding bangunan dibuat dari net.
- Blower dan Pompa jika diperlukan, Selang aerator dan Air stone
- Instalasi listrik, terminal listrik, Kabel listrik, male dan female, roll kabel.
- Pipa paralon untuk mengalirkan udara
- Kawat pengikat besi (kawat beton)
- Cat minyak
- Pengatur udara, Temperatur dan Kelembaban udara.
Setelah kolam Biolok terbangun, kita akan mengisi kolam dengan bahan-bahan dan metode sebagai berikut:
- Air sumur, air kolam,air waduk dimasukan ke kolam terpoulin dengan tinggi 80 sd 95 cm
- Air diberi kaporit 15 gr per m3 selama 3 s/d 7 hari hingga tdk berbau kaporit
- Hidupkan airator
- Masukan garam grosok 3 kg per m3
- Masukan Molase 100ml per m3
- Masukan Probiotik 5-6 ml per m3
- Masukan Dolomit 100 gr per m3
- Setelah 4 hari masukan benih lele dengan ukuran 11-12 cm
- Setiap 7 hari berikan probiotik 2cc per m3
- Airator tetap hidup sampai panen
- PAKAN ikan
Pakan Ikan
Ikan yang dipelihara di kolam Bioflok diberi pakan ikan pabrikan/pelet. Pada hari ke 1 s/d 10 berikan pakan pellet dengan ukuran 1 dan untuk selanjutnya pelet ukuran 3.
Sebelum memberikan makan, sebaiknya pelet difermentasi dulu dengan takaran sebagai berikut:
1 kg pellet dicampur 300 cc air dan 2cc probiotik/liter air kemudian diperam dalam wadah tertutup, dibolak balik atau dikocok setiap hari selama 2 – 3 hari.
Setelah terjadi fermentasi, berikan pelet hasil fermentasi tersebut sebagai pakan ikan sebanyak 2x sehari dengan takaran 3% dari bobot tubuh. Sebaiknya ikan diberi makan pellet sesudah maghrib antar pukul 6 – 8 malam.
Setelah itu, yang perlu diperhatikan dalam memelihara kolam Bioflok adalah hal-hal sebagai berikut:
Perlakuan Air Bioflok Untuk Penebaran Bibit Ikan
- Biasakan membaca doa sebelum beraktifitas
- Prediksi jumlah air kolam
- Masukkan garam 1 kg per kubik air
- Masukkan biofluculent atau probiotik sebanyak 2- 3 tutup botol per kubik air
- Masukkan dolomit dengan ukuran 1 sendok makan per 1 kubik air. Larutkan dolomit terlebih dahulu ke dalam 1 liter air sampai merata dan tidak ada endapan yang tertinggal
- Nyalakan aerator selama 5-7 hari
- Kolam siap untuk ditebar bibit ikan. Perhatikan jenis, jumlah dan bobot per 100 ikan/kg
- Lakukan pencatatan, dan ulangi langkah-langkah di atas.
Selanjutnya, setiap hari, kita perlu melakukan aktivitas perawatan Kolam Bioflok:
- Membaca doa sebelum beraktifitas
- Matikan aerator selama 10- 15 menit
- Buang endapan pada saluran pembuangan sebentar saja, sampai endapan habis, kemudian ganti air
- Ganti air stone/dibersihkan dan cek saluran udara, kemudian nyalakan aerator
- Cek pH air dengan alat ukur pH
- Setelah 1 jam, beri pakan ikan secukupnya, disesuaikan dengan ukuran ikan
- Setelah 2 jam, masukkan probiotik 2-4 ml per kubik air
Saat memberi pakan ikan, perhatian hal-hal berikut ini:
- Pastikan pakan tersedia sesuai dengan ukuran ikan dan kondisi pakan kering.
- Lakukan pemberian pakan pada pagi hari (jam 06.00-07.00), siang (12.00-14.00) dan sore (menjelang maghrib) atau jam 18.00- 19.00 WIB.
- Pakan diberikan secukupnya sampai dengan ikan berhenti makan dan ditandai adanya pakan yang tidak dimakan.
- Buang sisa pakan yang tak termakan dan dijadikan kompos.
Terakhir, kita selalu perlu menjaga sanitasi kolam dengan melakukan perawatan:
- Pastikan kolam selalu bersih dari kotoran dan sisa pakan, termasuk di bagian luar kolam/terpal.
- Pastikan setiap hari dilakukan pembuangan endapan kolam.
- Pastikan tidak ada ikan yang mati atau ikan yang stress. Jika ada, segera pindahkan atau singkirkan.
- Lakukan penggantian air setiap hari setelah pembuangan kotoran/endapan.
- Pastikan kondisi ikan perlu diperhatikan apakah ada terjangkit penyakit atau hama.
Selain perawatan ikan dan kolam di kolam Bioflok, kita juga perlu melakukan perawatan terhadap tanaman sayur aquabioflok. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan saat merawatnya:
- Penyulaman. Mengantikan bibit yang mati di lapangan setelah pindah tanam. Penyulaman bibit dilakukan 567 hari setelah tanam.
- Penyiraman. Lakukan penyiraman dengan menggunakan air kolam bioflok, penyiraman per pot sebanyak 250 ml per pot minimal 2 kali sehari, semakin besar pertumbuhan tanaman maka penyiraman di lakukan lebih sering (364 kali perhari).
- Pemangkasan daun, lakukan pemangkasan dau tua dan daun yang terserang hama atau
penyakit. Pengurangan daun dilakuakan setidaknya 1 minggu sekali, - Penambahan media dan pengemburan, dilakukan jika media berkurang dan untuk
membersihakn media atau hama yang ada disekitar media tanam serta mengendalikan
gulma. - Pemupukan. Jika diperlukan, dilihat dari kondisi tanaman dan menunjukan gejala kekurangan hara seperti daun sayuran berwarna kuning, dan lakukan pemupukan dengan POC (pupuk organik cair) dapat dikocorkan atau disemprotkan. Tapi pemupukan jika diperlukan dapat juga di lakuakn seminggu sekali dengan dosis 5610 cc per liter air.
- Pengendalian hama dan penyakit, lakukan 2 kali dalam seminggu dengan cara, mengutip atau mengambil hama yang menempel pada tanamn baik pada batang atau daun tanaman serta yang ersarang di media tanam, potong atau sanitasi daun yang terserang penyakit.
- Lakukan pembersihan area kolam dari sampah organik dan anorganik secara rutin, sebisa mungkin dilakuakan setiap hari, untuk menghindari agar tidak menjadi tempat
berkembangnya hama atau penyakit. - Pembersihan media tanam dan pot, harus dilakukan setidaknya setelah 263 kali panen.
Selamat mencoba.